Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teh Talua, Dulu Tak Mau Sekarang Suka

Culinary - Teh Talua, atau Teh Telur, menurut wikipedia minuman khas orang Sumatera Barat (Sumbar). Sejarah Teh Talua tak ditulis lengkap di wiki. Kapan minuman ini diciptakan, itupun tidak ditemukan informasinya. Jika cara membuatnya, sudah banyak yang menuliskannya. Minuman ini, berbahan Teh, Kocokan Telur plus Gula dan sedikit perasan Jeruk Nipis.

Teh Talua, beli di Kedai Ajo, Pekanbaru
Dulu, ketika pertama kali aku ke Pekanbaru, sekitar awal tahun 2011, pernah aku ditawari Teh Talua oleh Bapak Mertua. Dia bilang, "Mau Hendro Teh Telur?", sambil menyruput minuman Khas orang Minang ini.

"Minuman apa itu Pak?", tanyaku sambil menyelidik bentuk dan rupa Teh Talua. Aku agak mengernyitkan dahi, karena harus nampak dimataku busa melimpah digelas campuran Teh dan Telur yang dikocok. Perkiraanku, rasanya akan amis dan anyir, dan waktu itu aku tak mau sedikitpun mencobanya. Dan aku waktu itu kembali ke selera asal, pesan minum Kopi Pahit.

Ini Sejarahnya Aku Suka Teh Talua

Setelah tinggal beberapa tahun di Pekanbaru, sekitar 2 tahun, tepatnya waktu sibuk-sibuknya Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPR (Pileg). Di kantor sering lembur, hingga dini hari untuk scanning formulir C-1. Dan suguhan minuman favorit waktu itu Teh Talua, waktu ditanya sama teman kantor, "Mau minum apa mas?", aku jawab dengan lantang "Kopi Ginseng", tanpa babibu. Sedangkan rata-rata teman kantor serempak menjawab, "Teh Talua..!!", padahal yang ditanya aku, bukan mereka kawan-kawan yang rata-rata orang Sumatera.

Berhari-hari lembur dikantor, kawan yang ditugaskan untuk belanja makanan, sudah tak sempat lagi menanyai pesananan minuman apa untuk lembur malam ini. Otomatis, minuman yang dipesan dia pukul rata semua, dipesannya "Teh Talua", dan Aku dilupakan, yang tak suka Teh Talua.

Dengan terpaksa kuminum juga Teh Talua selama lembur malam di kantor. Pertama kali minum Teh Talua, pikiranku sudah membayangkan yang tidak-tidak, serasa mau muntah, dan amis baunya. Tapi, ternyata tidak ada rasa amisnya. Malah bikin badan serasa segar kembali, fit rasanya. Itulah awal sejarahnya aku suka minum Teh Talua.

Bahkan selama bulan puasa tahun ini, aku menyempatkan diri untuk sahur dengan minuman Teh Talua, terbayang ketika sibuk lembur di kantor, dan badan serasa bugar setelah minum Teh Talua, dan kuputuskan untuk menambah stamina selama bulan puasa dengan sahur minum Teh Talua. Karena aku orang jawa, jadi agak asing dengan minuman ini awalnya, tapi bagi yang sering jalan-jalan ke Sumatera, sudah tidak asing lagi dengan minuman berkhasiat yang satu ini.

Posting Komentar untuk "Teh Talua, Dulu Tak Mau Sekarang Suka"

Work online and earn real money